Sekarang kalau anda ingin menjadi kaya, tidak perlu bersusah-susah berusaha ini-itu. Tidak perlu repot-repot mencari dukun sakti untuk mendapatkan pesugihan, tidak usah memelihara tuyul atau babi ngepet. Jadi saja Anggota DPR, dijamin pasti cepat kaya.
Berikut ini adalah rincian gaji pokok dan tunjangan anggota Dewan:
1. Gaji pokok Rp 4,2 juta
2. Tunjangan istri Rp 420 ribu
3. Tunjangan anak (2 anak) Rp 168 ribu
4. Uang sidang/paket Rp 2 juta
5. Tunjangan jabatan Rp 9,7 juta
6. Tunjangan beras (4 jiwa) Rp 198 ribu
7. Tunjangan PPH Pasal 21 Rp 1,729 juta
Sementara itu, kompone8n penerimaan lain-lain anggota Dewan beragam
sesuai dengan ada atau tidaknya jabatan seorang anggota pada alat
kelengkapan Dewan. Untuk anggota biasa tanpa jabatan pimpinan alat
kelengkapan Dewan rinciannya sebagai berikut:
1. Tunjangan kehormatan Rp 3,720 juta
2. Tunjangan komunikasi intensif Rp 14,140 juta
3. Tunjangan peningkatan fungsi dan pengawasan anggaran Rp 3,5 juta
4. Biaya penelitian dan pemantauan peningkatan fungsionalitas dan
konstitusional Dewan Rp – (khusus ketua dan wakil ketua alat kelengkapan
Dewan berhak atas Rp 500.000-Rp 600.000)
5. Dukungan biaya bagi anggota komisi yang merangkap menjadi anggota badan/panitia anggaran Rp 1 juta
6. Bantuan langganan listrik dan telepon Rp 5,5 juta
7. Biaya penyerapan aspirasi masyarakat dalam rangka peningkatan kinerja komunikasi intensif Rp 8,5 juta.
Dengan rincian demikian, anggota Dewan biasa bisa membawa pulang gaji
Rp 51.567.200 setiap bulan. Anggota merangkap wakil ketua alat
kelengkapan Dewan mampu memboyong Rp 53.647.200, sementara yang
merangkap ketua alat kelengkapan Dewan bisa membawa pulang Rp
54.907.200.
Ini belum lagi ditambah uang yang diterima anggota Dewan setiap kali mengadakan kegiatan seperti
1. Kunjungan ke luar negeri sudah mencapai 58 kali dengan anggaran
lebih dari Rp 100 miliar. Anggota DPR pergi keluar negeri dengan
berbagai label seperti studi komparasi, kunjungan kerja, kunjungan
kerja spesifik, dan sebagai delegasi.
2. Setiap tahun DPR menghabiskan uang pajak rakyat sebesar Rp 511 miliar
hanya untuk 3P, yaitu Pemboros anggaran, Pembolos di rapat, dan
Provokator publik.
3. Setiap komisi di DPR berlomba membuat panitia kerja (panja), tim
perumus (timus), dan tim sinkronisasi (timsin) karena ada anggarannya.
Pada 2010, pagu anggaran untuk panja Rp 3.822.500.000. Setiap komisi
dijatah maksimal 2 panja untuk setiap masa sidang.
4. Tahun 2011, indeks satu penetapan RUU dari usulan DPR diusulkan naik
dari Rp 4.405.657.000 menjadi Rp 4.848.657.000 per RUU; indeks
pembahasan usul DPR dari Rp 5.950.010.000 menjadi Rp 6.235.010.000 per
RUU; dan indeks pembahasan usul dari pemerintah dari Rp 5.950.010.000
menjadi Rp 6.235.010.000 per RUU.
Belum lagi ditambah dengan proyek abal-abal yang dimunculkan hanya untuk menguras uang rakyat agar bisa masuk kantong pribadi. Beberapa proyek yang telah terealisasi adalah renovasi 495 rumah dinas anggota DPR pada Januari 2011 yang
mencapai Rp 445 miliar, anggaran operasional IT, tahun 2010 senilai Rp 10,6 miliar,
IT untuk 2011 Rp 10,9 miliar, proyek pengadaan presensi elektronik sidik jari
(finger print), Januari 2011 sebesar Rp 3,7 miliar, renovasi 220 toilet di
Gedung Nusantara I sebesar Rp 2 miliar.
Proyek-proyek
lainnya adalah renovasi ruang rapat Badan Anggaran senilai Rp 20,3 miliar,
biaya renovasi parkiran motor Rp 3 miliar, pembelian pewangi ruangan Rp 1,59
miliar, pembelian nutrisi penambah daya tahan tubuh Rp 824,4 juta, pengadaan
Kalender Rp 1,3 Miliar.
Bagaimana, anda tertarik.? Silahkan berlomba-lomba untuk menjadi anggota DPR, selain bisa cepat kaya, anda juga dijamin sehat.
