Anda tentu pernah mendengar jargon seperti ini: “Suatu saat agama Islam pasti akan menang dan berjaya.” Ini namanya slogan. Atau utopia. Suatu halusinasi yang tak pernah ada dan tak mungkin menjadi kenyataan. Kenapa?
Karena
kenyataannya, apa yang dialami manusia, maju mundurnya, kemalangan dan
kemajuannya,adalah karena usahanya sendiri. Dan secara menyeluruh, secara
kolektif, apa yang terjadi adalah karena proses dinamika sejarah. Atau
proses dialetika hukum alam.
Anda tidak percaya?
Maaf. Sudah saatnya sekali-sekali kita
mengganti berpikir positif dengan berpikir realistis. Berpikir sesuai
kenyataan yang ada. Tanpa harus merasa bersalah.
Siapa yang
membuat anda bisa mahir mengakses internet hingga akhirnya kesasar
kehalaman tulisan ini? Siapa yang membuat anda lulus ujian skripsi tahun
lalu? Siapa yang membuat anda bisa mendapatkan pekerjaan di tempat anda
bekerja sekarang? Siapa yang membantu mengantarkan anda masuk rumah
sakit tempo hari? Siapa yang menolong ketika anda kecelakaan minggu
lalu?
Kenapa anda tetap sakit ketika anda tidak pergi berobat?
Dan kenapa tetangga anda tetap mati ketika dia sudah tak henti-hentinya
berdoa saat tumor ganas mengamuk di sekujur tubuhnya? Kenapa anda tetap
stress memikirkan nasib dan kehidupan anda padahal anda sudah jungkir
balik beribadah dan berdoa? Kenapa anda tetap ditipu oleh orang-orang
licik dan para politikus Negara ini? Padahal mereka adalah tikus-tikus
rakyat. Padahal anda orang baik-baik yang taat beragama dan malah gigih
memperjuangkan dan membela agama Islam?
Kenapa ratusan umat Islam
tetap bisa digempur oleh Negara-negara imperialis? Kenapa umat Islam
tetap mati ditembak oleh orang-orang yang anda sebut kafir? Kenapa umat
Islam tetap menjadi sasaran permainan bak boneka oleh orang-orang cerdik
dan licik? Kenapa agama Islam sangat mudah dipermainkan dan dijadikan
tumbal politik oleh para politukus?
Apakah belum cukup bukti bagi anda bahwa umat Islam tidak pernah ditolong Tuhan?
Mari berpikir realistis. Berpikir empiris. Lihat kenyataan apa adanya.
Dan mari kita akui dengan gagah berani tanpa rasa bersalah.
Hanya ada satu yang menolong kita di dunia ini.
Berpikir dan bertindak selaras dengan hukum alam.
Ingin
pandai ya belajar. Ingin sehat ya jaga kesehatan. Ingin tenang ya
kendalikan pikiran. Ingin kaya ya rajin berusaha. Ingin dicintai orang
ya tanam rasa cinta dihati. Ingin disukai orang ya pandai bergaul. Ingin
selamat ya hindari bahaya.
Ingin umat Islam berjaya ya kembangkan SDM umat
Islam. Ingin umat Islam tangguh dari serangan musuh ya kembangkan
pertahanan militer. Ingin agar umat Islam tidak gampang dituipu ya
pertajam naluri politik. Ingin umat Islam punya reputasi ya buktikan
dalam kenyataan bahwa umat Islam memang membawa damai dan membuat dunia
merasa nyaman dan tercerahkan.
Itulah hukum alam yang tidak terbantah.
Berpikirlah realistis dan lihat kenyataan.
Tapi kenapa dalam Alquran selalu disebutkan bahwa Tuhan akan menolong hambaNya yang taat padaNya?
Itu
gunanya untuk menghibur anda. Itu kalau anda belum mampu memahami hidup
yang sangat kompleks ini. Kalau anda sudah mampu berpikir kompleks, maka
ayat-ayat seperti itu harus dipahami secara maknawiah. Bukan harfiah.
Bukankah sudah terbukti bahwa yang menolong anda dari segala kesulitan
adalah usaha anda sendiri? Atau anda dibantu oleh orang lain? Kapan
Tuhan membantu anda? Coba tunjukkan pada saya kalau ada.
Ya tapi kalau begitu apa gunanya agama dan berdo’a pada Tuhan Brow?
Ya untuk menghibur anda semua.
Penasaran?
Coba simak YANG INI berfikir tanpa harus meninggalkan agama Islam dan menolak Tuhan.

Apa pendapat penulis blog belajar saraf tentang kematian dan apa yang terjadi setelah mati?
BalasHapusBagi saya, mati itu adalah berhentinya aktifitas seluruh organ tubuh mahluk hidup...Yang terjadi setelah mati saya benar2 tidak tahu. Mungkin brow Anonim bisa berbagi ilmunya pada saya.? Monggo...
BalasHapusAnak2 TK di beritahu sm Gurunya, Nak, jangan minta permen kepada Tuhan karena Tuhan tidak ada tapi klw minta ke ibu, Ibu ada dan Ibu akan cepat kasih.Semua setuju Tuhan tidak ada tapi ada satu murid yang mengacungkan tangan: Ibu, saya mau tanya klw jantung manusia ada di sebelah mana? Ibu: ada di sini nak di sebalik tulang rusuk. saya belum percaya Bu klw Ibu belum menunjukkan yang punya Ibu..
BalasHapusAnak TK berpikir realistis lha yo, mreka belum ada berfikir positif..
maklum sajalah mas brow....namanya juga anak TK....
Hapuspun begitu,realistis=anak2. Apa kelakuannya anak2? dia belum dewasa. Apa perlakuan si dewasa terhadap si anak2=apa perlakuan positif think terhadap realistis think.
BalasHapusanda yg membuat blog ini sudah salah dalm berpikir realistis, karna realistis terdiri dari perhitungan logika dan unsur ghaib yg mutlak. nah, dari perhitungan logika tidak akan realistis jika tidak ada unsur ghaib, tpi realistis bisa tercipta hanya dg unsur ghaib.
BalasHapusYa emang kta bis bcara bgtu...
BalasHapusTp coba fkirkan lg.. Siapa yg memberi akal pkran kpda kta shga kta bsa bfkr???
Siapa yg memberi anggota tbuh pda kta shga kta bsa braktvitas?
Siapa yg memberi udara shga kta bsa bernafas dan menikmati udara untk merilekskan pkran??
Coba kalau smua fasilitas dlm tubuh kita d̶̲̥̅̊ ambil,,, apa yg bsa kta lakukan??