Awalnya........ saya berpikir, siapa yang telah menyuruh saya untuk berTuhan...?
Apakah Tuhan sendiri yang telah menyuruh saya...
Jika Tuhan yang telah menciptkan saya dan yang telah mengatur garis hidup saya, lalu mengapa Tuhan masih harus repot menyuruh saya untuk mengakui keberadaanya. Sampai-sampai harus membuat skenario dengan mendelegasikan puluhan orang-orang sebagai nabi utusan-Nya untuk membujuk saya. Dan menurunkan ayat-ayat berisi kenikmatan surga sebagai hadiah bila saya mengimaninya. Atau ayat-ayat berisi siksa neraka sebagai ancaman bila saya tidak mengakui keberadaanya.
Padahal......... mudah sekali untuk membuat saya mengakui keberadaan Tuhan, tanpa harus ada skenario panjang seperti yang telah dibuat Tuhan, yaitu dengan cara menghilangkan akal saya, dengan begitu saya akan berhenti berpikir untuk menyangsikan keberadaan-Nya.
Lalu.......... apakah Tuhan telah melakukan kesalahan dengan memberi saya akal hingga saya berpikiran seperti ini...?
Tapi........ masak sih Tuhan keliru...
Akhirnya........ siapa yang suruh anda ber-Tuhan.....???