Ribuan tahun lalu, Epicurus seorang filosof dari Yunani pernah mengemukakan pendapat terkenal yang mempertanyakan tentang kekuasaan Tuhan.
Sampai sekarang potongan dari pemikirannya itu masih sering dikutip oleh banyak orang, tidak terkecuali oleh mereka yang awam filsafat seperti saya sekalipun. Berikut adalah cuplikannya :
“Tuhan mau menghapuskan kejahatan, tetapi tidak mampu. Mampu, tetapi tidak mau atau ia tidak mampu dan tidak mau.
Jikalau ia mau, tetapi tidak mampu, berarti ia lemah, hal yang tidak mungkin terjadi pada Tuhan. Jika ia mampu tapi tidak mau, berarti dia jahat. Jika tidak mau dan juga tidak mampu berarti ia jahat dan juga sekaligus lemah. Jadi satu satunya hipotesis yang paling tepat adalah dia mau dan mampu.
Namun kalau Tuhan mau dan mampu, dari mana kejahatan itu berasal? Kalau mampu mengapa Tuhan tidak menghapuskannya?”. Epicurus
Tentu saja, pertanyaan dan logika pemikir dari Epicurus tergolong kurang ajar dan berani pada masa itu. Dari catatan di masa Epicurus dan sampai sekarang, pertanyaan tentang Tuhan ini selalu memunculkan kontroversi dan perdebatan sengit:
“Benarkah Tuhan itu ada, bagaimana membuktikannya ada, siapa yang menciptakan Tuhan dan berbagai pertanyaan rusuh lainnya”
Berbagai analogi jawaban menarik dikemukakan. Analogi tukang cukur, analogi tikus dan jebakan, dll (baca juga disini). Intinya adalah mencoba menjelaskan bahwa segala sesuatu tidak terjadi dengan sendirinya, pasti ada yang membuatnya yaitu Tuhan.
Tuhan dan Teori Kentut
Apa ada sih Teori Kentut itu ? Ngacau saja tulisan ini !
Menurut saya Tuhan memiliki banyak persamaan dengan kentut. Perbandingan yang menurut anda tentu saja sangat keterlaluan. Tapi sebelum berkomentar, ada baiknya dibaca dulu penjelasan ringkasannya.
Tuhan ADA tapi tidak terlihat, Kentut juga. Tuhan, tidak bisa diraba, tapi bisa dirasakan kehadiriannnya. Kentut juga. Namun jelas ketut tidak sama dengan Tuhan bukan? Alasannya karena kentut keberadaannya adalah sangat jelas, dari suara atau bau. Kentut juga juga jelas sumber keluarnya yaitu lewat lubang, sedangkan Tuhan adalah serba TIDAK JELAS !
Lho, apanya yang tidak jelas? Bukankah keberadaan dan sumber Tuhan adalah jelas? Kalau anda berpendapat seperti di atas, “Keberadaan Tuhan adalah jelas, nyata dan ada” berarti anda sama bodohnya dengan saya, telah terjebak oleh jawaban anda sendiri.
Tuhan haruslah tidak jelas ! Kalau jelas berarti bukan Tuhan tapi Kentut !
Sudah sangat sering kita mendengar seseorang berkata: “Saya sangat yakin Tuhan itu ada. Saya tidak melihatnya tapi bisa measakannya dengan sangat jelas”. Bahkan ada juga yang sampai sampai mengaku bisa mendengar suara Tuhan. ” Ah, kentut kali !”
Orang yang bijak berkata “Tuhan ada di hati”. Nah, ucapan orang bijak inipun membuat keberadaan Tuhan menjadi semakin tidak jelas. Perdebatan tentang Tuhan tampaknya tidak lebih jelas dari pada kentut.
Tapi sudah lah. kalau anda sudah merasa mual karena baunya. Itu karena tulisan inipun tidak lebih hanya sekedar kentut.