Hadir Lagi...Kerusuhan Atas Nama Agama

Unknown | 11.28 |
Kasus penyerangan serta pembakaran pesantren milik warga jamaah syiah di desa Bluuran, Karang Penang, Sampang Madura, Jawa Timur, diharap segela diselesaikan. Aparat kemanan, Polri, diminta untuk mengantisipasi agar konflik tak terulang. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga diminta untuk berperan aktif dalam kasus ini.

Kasus ini terjadi, lantaran konflk yang terjadi antara Suni dan Syiah. Ketua Baitul Muslimin, Profesor Hamka Haq menjelaskan, tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama berulang kali terjadi pada tahun 2011.

Dijelaskan, kasus kasus yang kekerasan tersebut diantaranya adalah penyerangan terhadap jamaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang banten pada tanggal 6 Februari, pengrusakan gereja di Temanggung Jateng pada  8 Februari.  Kemudian kasus diskriminasi gerjea Yasmin di Bogor yang dibiarkan berlarut larut.

Dan terakhir adalah kasus penyerangan terhadap jemaah syiah didesa Blu'uran, karang penang sampang Madura dan di Dusun Nangkrenang Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben Kabupaten Sampang,  Madura. Banyak kasus terjadi, mengatasnamakan agama, adalah akibat pembiaran kelengahan pemerintah terhadap pelaku kekerasan. Pemerintah  gagal melaksanakan konstitusi untuk menjamin kebebasan negara memeluk agama dan menjalankan ibadah dan kepercayaannya bwrdasarkan UUD 1945 pasal 28 E dan pasal 29.

Baitul Muslimin mengecam sekeras kerasnya perilaku yang tidak mencerminkan islam rahmatan lil alamin. Penyerangan yang dilakukan oleh ormas atau kelompok agama garis keras yang telah melanggar HAM. Baitul Muslimin meminta pemerintah untuk benar benar secara  konkrit memberikan perlindungan segenap umat beragama tanpa terkecuali.

Kementrian agama diharapkan meningkatkan pembinaan secara intensif dan berkeadilan bagi seluruh umat beragama. Mendesak kepolisian untuk bersungguh sungguh meningkatkan kepekaan dan kecepatan bertindak untuk mengantisipasi terulangnya kezaliman terhadap kelompok agama manapun. Meminta MUI pusat dan daerah di Seluruh Indonesia agar meningkatkan dakwah dalam pembinaan secara persuasif. Selain itu, kami menginstruksikan seluruh jajaran baitul muslimin Undonesia disemua tingkatan, untuk berperan aktif menjaga ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah dengan mengedepankan dialog dan musyawarah dalam menuikapi perbedaan.


Postingan yang Bersenggama



Comments
0 Comments

0 komentar :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar atau sumpah serapah anda disini.
Belum tahu cara berkomentar? klik saja DISINI